Aku baru saja
membeli sebuah kamera SLR dengan seluruh uang tabunganku yang kusimpan selama
ini. Paket itu sampai pagi tadi dan adikku memberikan pesan singkat ke nomorku
barusan untuk memberitahukan hal itu. Aku sudah tidak sabar untuk cepat-cepat
pulang dari kantor dan memotret banyak hal.
Malam itu, aku
habiskan waktu di rumah dengan membaca buku manual kamera. Sambil mengotak-atik
kameraku, aku memotret seluruh isi kamarku dari berbagai sudut. Aku tersenyum
bahagia ketika melihat foto yang kudapat memiliki kualitas gambar yang bagus.
“Ya, sesuai
dengan harga.” Aku menggumam sambil tersenyum geli. “kamera mahal yang kudapat
dengan harga murah dari temanku karena second dan jarang dipakai.”
Aku terus
melihat setiap foto yang telah kuabadikan, melihat dari yang terbaru sampai
pada foto yang paling awal aku dapat.
Namun, ada
sedikit keanehan yang kudapat disini.
Ada beberapa
foto lagi setelah foto yang paling pertama aku ambil. Terlihat bahwa ada tiga
foto yang tersimpan sebelum aku membelinya.
Foto yang
pertamaku lihat setelah foto hasil jepretanku, aku melihat seseorang berdiri
dengan memakai topeng kelinci dan mengenakan setelan kerja tukang pos lengkap
diluar jendela. “Mungkin pesta topeng,” pikirku.
Foto yang
kedua, hanya foto kamar biasa dengan lampu yang menyala dan TV disudut ruangan
yang sedang menyiarkan berita pembunuhan.
Foto yang
ketiga, dan terakhir, aku melihat seseorang tergeletak dikasur dengan pisau
yang menancap di dadanya. “Itu temanku!” aku terkejut dan refleks memalingkan
muka dari kamera dan mematikannya.
Tiba-tiba ada
seseorang yang membunyikan bel rumah.
Adikku yang masih
sedang asik menonton TV diruang tengah, segera berjalan menuju pintu masuk dan
membukakan pintu.
Aku yang masih
ketakutan atas foto itu, berusaha bangkit berdiri dari tempat dudukku untuk mengambil
tongkat besi.
“Kak!” seru
adikku dari depan pintu. “Ada pesan barang lagi? Ini ada tukang pos bawain
paket!”
Sekujur tubuhku
merinding. “Tutup pintu sekarang!”
“Aku tidak
pesan apapun lagi! Dan tidak mungkin ada tukang pos yang mengirimkan paket
tengah malam begini!”
Dan aku tidak
mendapat respon apa-apa setelah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar