Aku
mendengar dengan jelas suara telponku berdering dari dalam kamar. Aku yang
sedang asik menonton TV di ruang tamu, langsung meloncat dari sofa dan berlari
naik menuju kamar.
“Bima!!!”
seruku.
“Hai, Bim,” aku menjawab panggilan
telpon itu.
Terdengar
suara seseorang menggeram.
“Bim?
Hallo, Bim?” aku memanggil-manggil namanya berulang kali.
DOR! DOR! DOR!
Terdengar
suara tembakan dibelakangnya.
Aku
hampir berteriak, namun dengan secepat kilat, aku menutup mulutku. Aku terus
mendengar suara dari balik telpon.
“Semuanya
sudah beres?” terdengar suara seorang laki-laki dewasa yang terdengar seperti
sedang menggunakan penutup wajah. Ia bertanya kepada seseorang yang mungkin
temannya. "Jangan ada yang masih hidup!"
Aku menjauhkan telpon genggamku
dari telinga, mencoba menyamakan suara disana dengan suara yang kudengar dari dalam
rumah ini.
“Lantai
satu beres, ayo cepat naik, mungkin masih ada yang diatas. TV ini nyala,
sofanya masih hangat.” Jawab temannya.
Aku
berlari mengunci pintu kamar dengan perlahan, masuk ke dalam lemari dan berdoa.
Inikah akhir hidupku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar